Ini cerita tentang kucing, kucing
jantan belang dua, bernama Dolpin. Tuannya Dolpin adalah keponakan ku, karena
masa libur sekolah telah tiba ada moment
Ramadhan pula, kakak ipar beserta anaknya mudik ke rumah omanya di Pekanbaru. Seperti
kami yang juga mudik ke youdowinangun sejak awal Ramadhan lalu. Dan Dolpin dititipkan ke rumah ayahku sekitar seminggu Ramadhan.
Dulu semasa almarhum ibu masih ada
kami juga punya hewan peliharaan, tapi bukan kucing melainkan berekor-ekor
ayam, ada ayam jantan juga ayam betina beserta anak – anak ayam yang suka berkeliaran. Pagi dan Sore
adalah tugasku memberi makan ayam dengan semok beras ukuran kaleng susu, mudah
saja memberi makan ayam, cukup ke halaman rumah
dengan membawa sekaleng susu beras dan
berseru “Kru kru kru kru” maka
seluruh ayam – ayam datang berhamburan berebut makanan nya. Itu cerita tentang
ayam. Tapi kini kita cerita tentang dolpin si kucing jantan berbelangg dua. Cerita
lagi tentang dulu semasa SD, sepupu laki – laki yang seumuran dengan ku, juga
suka kucing, tapi dia ini tak pandai
menjaga apalagi mengurus kucing. Setiap kucing yang di temuinya selalu di
elus-elus hingga banyak kucing yang datang kerumah, kalo hanya sekedar memberi makan
kucing tak masalah, tapi ada hal yang bikin kesal, sepupuku ini tak pandai dia
mengajarkan kucing untuk eek di luar
dan sebagainya. Akhirnya rumah kami keseringan ada kotoran kucing, kadang juga
muntah kucing. Anehnya kucing yang datang kerumah kami selalu kucing betina,
hingga kucing melahirkan pun ada jyga saat itu. Ketika aku dulu mengutarakan
maksud ingin juga memelihara kucing, tapi ibu ku bilang “jangan” sebab beliau
sewaktu kecil pernah punya pengalaman dicakar oleh kucing peliharaan ibu. Oleh
sebab itu kami tak mau pelihara kucing.
Ada suasana
sedikit lain dari biasa ketika dolpin berada di rumah. Dalam hal ini kami harus mengurusnya seperti :
memberinya makan, pagi, siang, sore dan malam. Jika tidak maka dolpin akan
terus merengek. Tapi dolpin ini berbeda dari kucing-kucing yang ada di rumah
kami dulunya. Dolpin kucing jantan , berarti di tidak akan hamil apalagi
melahirkan ( karena itu tidak akan ada
anak kucing yang berkeliaran nantinya), dan dolpin pun udah pandai pula membuang
eeknya di luar, jadi tidak di temui
kotoran kucing di dalam rumah. Jika malam tiba kami tak tega membiarkan nya
diluar, jika kami mengurungnya di luar
maka dia akan mengetuk-netuk mulutnya pada kaca jendela. Jadi setiap malam kami
sengaja membuka jendela agar dolpin bebas untuk keluar masuk. Kucing jantan
belang dua ini paling senang mengisap kain sarun, apalagi saat aku shalat, dia
selalu menghisap - isap ujung sarung
yang hampir berdekatan dengan kaki.Jika tidur pun dia memilih untuk tidur di
tempat tidur bertemankan dengan kain sarung.
Ada hal yang
membuat takjub dengan hewan kesayangan Nabi Muhammad ini. Suatu ketika aku terjaga di
tengah malam karena kehausan, lantas aku menuju dapur mengambil air minum, Kulihat dolpin tengah berjaga sambil
bergerak-gerak memainkan sesuatu, lama ku amati benda yang di mainkan dolpin
ini, hitam seperti cacing dan panjang sekitar 15 centi, lama di perhatikan ternyata itu ular kecil.
Masyaallah, rupanya hewan ini berusaha untuk memakan ular tersebut, jika tak ada hewan penjaga, mungkin bisa saja ular
kecil tersebut masuk ke kamar dan lainnya. Allah kuasa dengan menciptakan setiap
makhluknya. Setiap malam ku lihat dolpin selalu berjaga di dapur, seperti
mengamati sesuatu yang bergerak-gerak, barangkali tikus – tikus di loteng sudah
mulai ketakutan. Kadang kita mengannggap kucing adalah hewan malas yang kerja
nya hanya tidur-tiduran jika kenyang, namun ketahuilah bahwa pada siang hari di
tampak banyak tidur, ternyata di malam hari dia terjaga untuk menjaga rumah
tuannya.Sejak itu aku mulai paham mengapa hewan satu ini menjadi hewan kesayangan Nabi Muhammad.
Tambahan lagi,
banyak mitos yang menggangap kalau kucing menyebarkan virus tokso,bulunya
menyebabkan Asma dan lainnya, barangkali ini hanya propaganda saja agar manusia
tidak mau memelihara kucing, karena kucing adalah kesayangan nabi Muhammad.
Dan inilah fakta Ilmiha seputar kucing :
Keistimewaan Kucing
Nabi menekankan di
beberapa hadits bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk
berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.Kenapa
Rasulullah SAW berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu,
bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
Fakta Ilmiah 1
Pada kulit kucing
terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga
dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah kucing
tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok
mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk
membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang
jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih
yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan
membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah 2
Telah dilakukan berbagai
penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit,
punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada
bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping
itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil
juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang Didapatkan
- Hasil yang
diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan
berulang-ulang.
- Perbandingan
yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat
dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
- Cairan yang
diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
- Sekalinya
ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok
kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia
dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan
taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
- Tidak
ditemukan kelompok kuman yang beragam.
- Berbagai
sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan
bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan
membersihkan.
Komentar Para Dokter
Peneliti
- Menurut Dr.
George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang
sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
- Jika kuman
itu ada, maka kucing itu akan sakit.
- Dr. Gen
Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
- Manusia 1/4
anjing, kucing 1/2 manusia.
- Dokter hewan
di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing
memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
- Kucing tidak
suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan
bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
- Kucing juga
sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur
dan tidak dekat-dekat dengan air.
- Tujuannya
agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak
adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3
Dan hasil penelitian
kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan
bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Fakta Ilmiah Tambahan
Zaman dahulu kucing
dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu
mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
Sisa makanan kucing
hukumnya suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu
Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air
di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata,
“Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak
najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R
At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
tak bisa koment
ReplyDelete